Sambil menyelam minum air itu mungkin istilahnya niat ngaji pulang nya dolan mampir di candi mendut karena memang waktu saya pulang melewati situs purbakala ini
Candi Mendut
Candi Mendut
Tak
berbeda Dengan situs-situs dan blog di internet para pecinta sejarah Keterangan
dan penulisan sejarah candi tak sedikit berbeda hampir sama
![]() |
candi mendut di suasana yang cerah via Travel Tourismedia |
Sejarah
Candi Mendut
Candi Mendut merupakan
candi Budha yang dididrikan oleh Raja Indra seorang raja pertama dari trah
Dinasti Syailendra pada sekitar tahun 824 M, ini artinya Candi Mendut dibangun
lebih awal dari Candi Borobudur yang didirikan oleh Raja
Samaratungga, Wangsa Syailendra pada sekitar tahun 850 M.
Candi mendut terletak di desa Mendut Kecamatan
Mungkid, Kabupaten Magelang, sekitar 8 km sebelum Candi Borobudur.
Tinggi Candi Mendut 26,4 meter, menghadap barat daya, memilki 48
stupa kecil-kecil dan terdapat hiasan relief pada tubuh candi berupa pohon
kalpataru.
Reflief-relief yang terdapat pad dinding candi ini masih jelas terlihat. Relief ini mengandung cerita berupa ajaran moral dngan menggunakan tokoh-tokoh binatang sebagai pemerannya. ntara lain terdapat cerita Brahmana dan Kepiting, Angsa dan kura-kura, Dua Burung Betet dan Dharmabuddhi dan Dustabuddhi.
Reflief-relief yang terdapat pad dinding candi ini masih jelas terlihat. Relief ini mengandung cerita berupa ajaran moral dngan menggunakan tokoh-tokoh binatang sebagai pemerannya. ntara lain terdapat cerita Brahmana dan Kepiting, Angsa dan kura-kura, Dua Burung Betet dan Dharmabuddhi dan Dustabuddhi.
Candi Mendut merupakan lokasi awal proses ritual
Waisak, dengan diikuti pengambilan air suci dari Umbul Jumprit,
Parakan, Temanggung, serta api suci dari merapen, Grobogan. Puncak upacara
Waisak adalah upacara Pradaksina yakni upacara mengelilingi
Candi Borobudur tingkat demi tingkat yang dilaksakan di Candi Borobudur tepat
pada Purnama Sidhi atau bulan purnama pertama di bulan Mei. Perayaan atau
ritual Waisak dapat disaksikan oleh masyarakat luas.
Pada tahun 1834 Candi Mendut mulai mendapat perhatian
meskipun mengalami nasib yang sama dengan candi-candi lainnya, yaitu dalam
kondisi runtuh dan hancur. Hartman, seorang presiden Kedu saat itu mulai
memperhatikan Candi Mendut. Dalam tahun 1897 dilakukan persiapan-persiapan
untuk pemugaran. Dari tahun 1901-1907 J.L.A. Brandes melangkah lebih maju dan
berusaha merestorasi Candi Mendut dan kemudian tahun 1908 dilanjutkan oleh Van
Erp meskipun tidak berhasil merekonstruksi secara lengkap.
J.G. de Casparis berpendapat bahwa Candi
Mendutdibangun untuk memuliakan leluhur-leluhur Sailendra. Di bilik utama candi
ini terdapat 3 buah arca yang menurut para ahli arca-arca tersebut
diidentifikasi sebagai Cakyamuni yang diapit oleh Bodhisatwa, Lokeswara dan
Bajrapani. Dalam kitab Sang Hyang Kamahayanikan disebutkan bahwa realitas yang
tertinggi (advaya) memanifestasikan dirinya dalam 3 dewa (Jina) yaitu :
Cakyamuni, Lokesvara, dan Bajrapani.
Sebagai candi yang bersifat Budhistist, relief-relief
di Candi mendut juga berisi cerita-cerita ajaran moral yang biasanya berupa
cerita-cerita binatang yang bersumber dari Pancatantra dari India. Cerita
tersebut antara lain adalah seekor kura-kura yang diterbangkan oleh dua ekor
angsa dan di bawahnya dilukiskan beberpa anal gembala yang seolah-olah mengejek
kura-kura tersebut. Oleh karena kura-kura tersebut emosional dalam menanggapi
ejekan, maka terlepaslah gigitannya dari tangkai kayu yang dipegang sehingga
terjatuh dan mati. Inti ceritanya adalah ajaran tentang sifat kesombongan yang
akan mencelakakan diri sendiri.
![]() |
Foto admin di Sekitar Candi mendut magelang Jawa Tengah |
Be the first to reply!
Posting Komentar