Keinginan Memang kadang menjadikan kita di tuntun untuk memenuhi apa yang kita ingin kan.
Tak tau Waktu itu waktu menunjukan sekitar pikul 03 :00 pagi Hari dimana pada umumnya orang sedang tidur saya malah tiba tiba waktu itu saya kepingin banget foto di tugu jogja yang Tugu yang konon Waktu itu dijadikan Patokan Sultan hamengkubuwono Saat meditasi,konon Sultan Yogyakarta pada waktu itu menggunakan tugu ini sebagai patokan arah menghadap puncak gunung Merapi.
Tak tau Waktu itu waktu menunjukan sekitar pikul 03 :00 pagi Hari dimana pada umumnya orang sedang tidur saya malah tiba tiba waktu itu saya kepingin banget foto di tugu jogja yang Tugu yang konon Waktu itu dijadikan Patokan Sultan hamengkubuwono Saat meditasi,konon Sultan Yogyakarta pada waktu itu menggunakan tugu ini sebagai patokan arah menghadap puncak gunung Merapi.
Sekilas Sejarah Tugu Jogja
Tugu
Yogyakarta
merupakan
symbolik kota Yogyakarta. Sebagai cirikhas kota Yogyakarta bangunan ini
mempunyai sejarah yang panjang dan menarik. Tugu ini merupakan sebuah
bangunan monumen bersejarah yang terletak tepat di tengah perempatan
antara Jalan Pangeran Mangkubumi, Jalan Jenderal Soedirman, Jalan A.M. Sangaji
serta Jalan Diponegoro dan sudah berusia hampir tiga abad.
Tugu
Yogyakarta
Selain
sebagai simbol dari kota Yogyakarta, tugu ini juga mempunyai satu poros
imajiner antara Laut Selatan, Kraton Yogyakarta dan Gunung Merapi.
Tugu
Yogyakarta
Menurut
sejarah Tugu Yogyakarta dibangun oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I pada tahun
1755. Pada awalnya, tugu ini berbentuk Golong-Gilig dan mempunyai tinggi
mencapai 25 meter, dimana tiang dari tugu ini berbentuk Gilig (silinder) dan
puncaknya berbentuk Golong (bulat), sehingga pada masa itu tugu ini disebut
dengan nama Tugu Golong-Gilig. Pada awal dibangunnya tugu ini mempunyai makna
Manunggaling Kawula Gusti yang menggambarkan semangat persatuan antara rakyat
dan penguasa dalam melawan penjajah. Namun di sisi lain juga bisa bermakna
sebagai hubungan antara manusia dengan Sang Pencipta.
Tugu
Yogyakarta
Mengacu
catatan sejarah Pada tanggal 10 Juni 1867 terjadi gempa hebat di Jogjakarta dan
mengakibatkan runtuhnya bangunan tugu Golong Gilig.Pada tahun 1889, keadaan
Tugu benar-benar berubah, saat pemerintah Belanda merenovasi seluruh bangunan
tugu. Kala itu Tugu dibuat dengan bentuk persegi dengan tiap sisi dihiasi
semacam prasasti yang menunjukkan siapa saja yang terlibat dalam renovasi itu.
Bagian puncak tugu tak lagi bulat, tetapi berbentuk kerucut yang runcing. Tidak
hanya itu saja, tinggi bangunan yang awalnya mencapai 25 meter pun dibuat hanya
setinggi limabelas meter. Tugu ini kemudian diresmikan oleh Sri Sultan
Hamengkubuwono VII pada tanggal 3 Oktober 1889. Semenjak itu, tugu ini disebut
dengan nama De Witt Paal atau Tugu Putih.
![]() |
| foto admin diTugu Jogja Ketika pagi hari Tahun 2014 |

Be the first to reply!
Posting Komentar