Bener
adalah sebuah desa yang sangat tenang dengan alamnya yang masih didominasi oleh
sungai, persawahan, dan hutan. Terletak di kecamatan Kepil yang merupakan
pertemuan jalur transportasi darat yang menghubungkan Kota Wonosobo, Purworejo,
dan Magelang. Desa ini berjarak 30 km atau waktu tempuh sekitar 50 menit baik
dari Kota Purworejo maupun Wonosobo, berjarak 40 km dari Kota Magelang, dan
sekitar 75 km dari Yogyakarta (sekitar 2 jam perjalanan)
Desa ini dilewati oleh aliran sungai
Bener dan sungai Bogowonto. Dari peta google earth dapat diamati bahwa aliran
sungai Bogowonto di desa ini membentuk lembah berbentuk cekungan runcing di
sekitar sungai, tidak terlalu lebar tetapi sangat curam. Memang seperti itulah
kondisi geografis desa ini. Bahkan karena potensi inilah desa Bener akan dibuat
mega proyek bendungan terpanjang di Indonesia.
Topografi Bener Desa berupa perbukitan
sedikitnya ada 3 bukit utama berada di wilayah Desa Bener. Pemukiman penduduk
berada pada bagian-bagian lereng bukit tersebut. Ketinggian Desa Bener berada
kurang lebih 500 meter dpl dengan rata-rata suhu 26oC.
Pendidikan
Meskipun terhitung terletak di pelosok
Kabupaten, desa ini memiliki angka pendidikan yang cukup baik. Setidaknya
pendidikan yang ditamatkan oleh warganya adalah SMA dan perguruan tinggi. Hal
ini tentunya cukup mengesankan karena telah aktif berperan serta dalam program
pemerintah WAJAR 9 TAHUN. Setidaknya lebih dari 40% dari pemuda desa Bener
melanjutkan ke pendidikan tinggi. Dan sisanya merupakan lulusan SMA.
Di desa ini setidaknya terdapat tiga
sekolah dasar dan satu sekolah menengah pertama, yakni:
MI dan MTs Muhammadiyah, yang terletak di kompleks
perguruan Muhammadiyah desa Bener.
MI Ma'arif, terletak di dusun Bener Kidul.
SD Negeri, terletak di dusun Ngadirojo Kulon.
namun ironisnya masih juga ada yang
belum mengenyam pendidikan sama sekali sejak ia lahir... ini disebabkan karena
faktor ekonomi, walupun hal ini sangant sedikit namun perlu adanya pembekalan
terhadap mereka anak-anak yang tertinggal tersebut. hal ini menandakan perlunya
pemerintah desa untuk lebih memperhatikan akan kondisi warganya.
Pendidikan Non Formal
Lembaga pendidikan non formal yang ada
meliputi TPQ, Panti Asuhan. TPQ Nurul Huda berada di Dusun Gentan, TPQ Al
Ikhsan berada di Dusun Jambean dan sebuah TPQ berada di Dusun Bener Lor. Panti
Asuhan Aisyiyah berada di Komplek Perguruan Muhammadiyah Dusun Bener Lor.
Perpustakaan Umum
Perpustakaan umum yang ada yaitu
Perpustakaan Desa "Al Hambra". Perpustakaan ini di prakarsai oleh
Pemuda Muhammadiyah Bener III (Dusun Gentan) pada tahun 1999 dan beroperasi
mulai tahun 2002. Gedungnya bersebalahan dengan Gedung TPQ Nurul Huda. Bebagai
macam bacaan ada di sini. Hanya saja koleksi buku yang tesedia masih terbatas.
Perputakan ini juga menjalin kerjasama dengan Pepusda Wonosobo dalam penyediaan
pustaka maupun pembinaan pengelolaan perpustakaan.
Mata Pencaharian
Perputaran uang di desa ini memang
diakui sangat lambat. Sangat sulit untuk mencari penghasilan dengan berdagang
di desa ini. Oleh karena itu, pekerjaan yang ditekuni masyarakat desa ini
secara garis besar dapat dibagi menjadi empat kelompok: petani, buruh,
usahawan, dan guru/dosen.
Para petani biasanya mengolah ladang
mereka yang terletak di pinggir sungai Bogowonto, sementara para buruh sebagian
besar pergi ke kota, hidup sebagai urban dan jarang yang kembali lagi ke desa
ini setelah mereka sukses di kota besar. Sementara para pebisnis biasanya
memanfaatkan desa ini akan potensi kayu yang masih banyak tersedia di desa ini
Potensi Sumber Daya Alam
Tanaman yang ada di Desa Bener berupa
tanaman perkebunan dan tanaman hutan. Jenis tanaman tersebut meliputi duku,
kelapa, Albasia, kopi, coklat, pisang, manggis, salak dan mahoni. Tanaman hutan
yang menjadi andalan masyarakat Desa Bener adalah Albasia (sengon, Albasia
falcata). Tanaman ini tumbuh sangat baik dengan kualitas kayu yang tinggi.
Tanaman pangan yang ada tumbuh meliputi padi dan jagung. luas areal sawah
kurang lebih 25 ha. Luas areal tanaman pangan ini relatif sempit karena
sebagian besar lahan ditanami tanaman perkebunan dan hutan. Luas tanaman ini
terus mengalami alih fungsi menjadi non pangan dikarenakan ketersediaan air
yang terbatas disamping alasan ekonomi dibanding dengan komoditas lain. Di Desa
Bener terdapat saluran irigasi peninggalan Pemerintah Belanda, pada tahun 80 an
irigasi ini masih mengalir sehingga saat itu areal sawah kurang lebih 33 ha.
Saat ini irigasi tersebut tidak ada airnya karena kurangnya perawatan dan
pengaturan aliran air dari sumbernya. Saluran ini mengangalirkan air Sungai
Bogowonto yang bendungnya berada di wilayah Kecamatan Sapuran. Karena banyaknya
tanaman keras yang tumbuh menyebabkan banyak tanaman rambanan yang berkembang,
tanaman ini oleh masyarakat digunakan sebagai pakan ternak terutama ternak
kambing
Be the first to reply!
Posting Komentar