Kudus, NU Online
Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun, budayawan asal Jombang menanggapi pernyataan penyelenggara Sinau Bareng Cak Nun dan Kiai Kanjeng yang dipusatkan lapangan Pancasila Desa Jepang, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Jumat (28/4) malam.
Pernyataan yang ditanggapinya terkait hoax (berita bohong) yang masih marak hingga sekarang. Di hadapan ribuan jamaah maiyah, ia memberi pesan tentang keterkaitan atau tidak dengan info tersebut.
“Aku terkait opo ora (saya terkait apa tidak)?” begitu tanya Cak Nun dalam kegiatan yang disupport PR Sukun bekerja sama dengan portal murianews.com ini.
Ia memberikan contoh misalnya tidak terlibat dalam Pilkada Jakarta karena bukan warga Jakarta tapi Kudus, jelas tidak ada urusan dan tidak usah ikut-ikut.
Jika tidak terkait, suami dari Novia Kolopaking itu meminta jamaah untuk puasa menahan diri tidak larut perdebatan dan problem seputar Pilkada Jakarta. Kedua, menghadang hoax lanjutnya masyarakat sudah harus bisa menentukan diri sendiri sebagai subjek bukan objek.
Pilkada bukan urusan kalah menang
Dalam pentas kiai kanjeng ke 3795 itu, Cak Nun menegaskan hidup bukan persoalan kalah dan menang. Pilkada, tambahnya, juga demikian. Menang dalam kontestasi Pilkada ialah kemenangan yang dipaksakan.
Dirinya menganalogikan suara kambing dan sapi. Tentu tidak bisa menentukan pemenangnya. Hal itu, sambungnya, tentu berbeda dengan permainan sepak bola maupun badminton.
“Bal-balan (sepak bola) boleh karena permainan, yang tidak diperbolehkan ialah main-main,” jelasnya. (Syaiful Mustaqim/Fathoni)
http://www.nu.or.id/post/read/77492/cak-nun-jika-tak-terkait-pilkada-tak-usah-ikut-ikut
Be the first to reply!
Posting Komentar